Friday, September 4, 2015

Vacation: Jogjakarta 2015

Hai! Udah lama (banget) gak post nih, maklum sibuk banget HEHE. Sebenarnya, banyak sekali yang pengin gue ceritain tapi ya... gitu. Kali ini gue akan cerita tentang libur lebaran gue. Meskipun gue non-islam dan tidak merayakan lebaran, tetapi kalo udah lebaran rasanya enak! Libur gitu.. Libur lebaran tahun ini gue berkesempatan untuk mudik.

Sabtu, 18 Juli 2015
Gue dan keluarga besar gue berangkat dari Garut ke Jogja sekitar pukul 10 pagi. Tidak yang seperti gue bayangkan, ternyata macet banget! Sekitar jam 12 kita baru keluar dari Tasikmalaya. Pukul 9 malam, kami sedang bermacet-macet ria di Gombong, 136 km lagi menuju Jogja.

Minggu, 19 Juli 2015
Pukul 3 pagi, kami baru sampai di Jogja. Sebelumnya, kita udah booking hotel di bxxxxxg.com dan ternyata bokap gue gak buka email dan ternyata di cancel oleh pihak hotel.. jadi jam 3 pagi kami masih berkeliaran mencari hotel, di sini kami merasakan sunyinya Jogja.
Sesampainya di hotel, kami langsung rebahan. Kami menginap di hotel sekelas 'hotel melati' namun, rate yang ditawarkan cukup mahal. Rp500.000 dengan extra bed dan sarapan. Sejujurnya, gue kurang puas dengan fasilitas dan pelayanannya. Tidak ada air panas, tidak dapat sabun, sarapan nasi bungkus yang ga enak... oke abaikan.

Tujuan pertama kami adalah Keraton Jogjakarta. Jogja yang tadi subuh masih sunyi, sekarang terlihat seperti Jakarta, macet di mana-mana. Pukul 11 pagi kami sudah ada di Keraton Jogjakarta. Tiket masuk untuk wisatawan local Rp7.000 dan untuk turis asing Rp12.500 (Sumber: http://jogjaholidays.com/article/130359/harga-tiket-masuk-kraton-yogyakarta.html ). Sekedar berfoto dan melihat barang-barang bersejarah. Lokasi cukup luas dan puas sekali dengan Keraton Jogjakarta ini dan banyak dijumpai bule-bule. Seturunnya kami dari mobil, kami langsung membeli kacamata hitam. Kenapa? Karena panas buaaaangeeeet! Gue saranin bawa kacamata hitam ya. Di luar keraton banyak sekali pedagang. Ada yang berjualan makanan (bakso, gudeg, dll), kaos khas, tas, sepatu, topi, dawet, dll. Di sana gue beli topi macam noni Belanda buat di Prambanan dan juga dawet yang enak bangeeet!


((sebenarnya gak boleh duduk, jangan ditiru))
 
 
 
 
 
 



 
 

Sekitar pukul 12 kami keluar dari Keraton dan mencari makan, rencananya gue mau makan gudeg khas Jogja tapi kok nemu pada tutup semua? Akhirnya kita makan Soto Pak Ismo di Jalan Wates. Kita menuju tempat liburan yang lagi hits, Kalibiru. Dari Keraton ke Kalibiru tidak terlalu jauh namun tidak dekat juga, pemandangan yang sangat sulit didapatkan di Jakarta bias didapatkan di sepanjang perjalanan. Ternyata jalan menuju ke Kalibiru nanjak dan saat itu macet bangeeeeet.

saat kena macet
 
 
 
Karena sepertinya tak ada tanda-tanda mobil jalan, akhirnya gue, nyokap, dan saudara gue memutuskan untuk naik ojek dari pihak pengelola. Dengan jarak kurang lebih 1.5 km seharga Rp25.000. Ternyata jalannya sangat menegangkan banget! Gue udah niat banget ke Kalibiru untuk naik flying fox tapi sayang banget, gue datang sekitar pukul setengah 4 dan antrian flying fox masih panjang dan udah gak boleh daftar lagi huhu sedih banget, padahal menurut gue untuk naik flying fox cukup murah yaitu Rp35.000. Suasana Kalibiru saat itu sangat ramai, untuk fotopun sulit dan muka gue udah bête banget gak bias naik flying fox HAHA. Tapi puas banget sama pemandangan yang bias dilihat, KEREN BANGET. Disana juga ada yang menjual makanan hangat seperti mie instant dengan view yang memanjakan banget! Tapi, sulit sekali mencari sinyal, gue saranin siap banyak pulsa aja ya soalnya jangan harap dapat sinyal internet! Tidak banyak foto gue di Kalibiru karena penuh sesak dengan banyak orang, huft. Buat yang mau foto di tempat 'khas'nya Kalibiru, bias dengan naik flying fox dan bias dengan bayar lalu naik tangga di tempat yang disediakan.
 
 
Gak kesampean foto di sini karena ramai banget! (Tempat khasnya Kalibiru)
 
Sebenarnya, tujuan gue selanjutnya adalah Candi Prambanan, namun hari sudah menjelang malam jadi kita memutuskan untuk makan di Pizza Hut (jauh-jauh ke Jogja malah makan Pizza Hut, hehe). Gue suka banget sama desain dari Pizza Hut ini karena classy vintage sekali! Selesai makan, rencananya kami mau ke Tugu dan Malioboro tetapiiiii macetnya gak bias ditahan! Meski kita pakai Google Maps dengan no traffic (karena lampu merah di Jogja itu cepet banget dan macetnya bias panjaaaaang banget) tetap saja macetnya ada bahkan di jalan sekecil apapun. Akhirnya kita langsung ke hotel yang sudah kita book.
 
 


Jujur saja, gue puas banget sama hotel yang udah gue book ini, The Alana Hotel. Hotelnya lagi mahal soalnya lebaran, Rp899.000 (via Agoda) tapi puas sekali! Kali ini, gue sekamar dengan saudara gue. Yang bikin pewe adalah kamar mandinya kaca semua jadi orang yang lagi tiduran bias ngeliat orang mandi! Kece abis! Pelayanannya juga bagus banget, awal masuk dapat welcome drink yang ga enak HEHE. Wi-Finya juga kenceng banget jadi mager ngapa-ngapain. Dan lagi hoki kali ya dapat kamar yang viewnya kolam renang dan hari itu sedang ada acara di kolam renang jadi ada live music gitu. Hotel berbintang 4 dengan sarapan yang lengkap meski kola renangnya kurang besar sih.. Tapi memuaskan sekali! Lokasinya juga cukup memadai dan dekat Hyatt Regency Hotel.
 
 
Senin, 20 Juli 2015
Keesokan harinya kami sudah bertujuan ke Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko setelah itu lanjut ke Candi Borobudur lalu pulang ke Jakarta, namun kami kembali terkena macet panjang dari Jogja sehingga kami baru sampai di Prambanan sekitar pukul 12 dan tidak jadi ke Candi Borobudur. Prambanan macam lautan manusia, masuk kami membeli tiket paket Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko seharga Rp50.000. Ternyata, antrian untuk ke Candi Ratu Boko (menggunakan bus) cukup panjang, jadi sekitar pukul setengah 2 kami baru berangkat dari Candi Prambanan.
 
 
Perjalanan dari Candi Prambanan ke Candi Roto Boko kurang lebih 30 menit, sesampainya di Keraton Ratu Boko kami sekeluarga langsung makan di salah satu restoran, harganya menurut gue cukup memuaskan, contohnya gue pesen nasi goreng seharga Rp25.000 dengan telur ceplok dan ayam goreng. View dari restoran ini bagus juga! Selesai makan, kami langsung menuju Candi Ratu Boko dan puanaaaassssnya gak bisa ditahan, akhirnya kita hanya berfoto-foto sebentar. Menunggu bus dari Candi Prambanan ternyata cukup lama (kurang lebih 1 setengah jam). Sekitar pukul 5 sore kami baru sampai di Candi Prambanan. Gue yang awalnya bête karena menunggu bus terlalu lama, jadi ga bête sejak bisa kekejar matahari terbenam di Prambanan! Senang betul.
 



 

 
 
 
 
 
Selesai dari Candi Prambanan kami berniat untuk langsung kembali ke Jakarta, namun kami terkena macet yang cukup parah yang akhirnya kami memutuskan untuk menginap di hotel 'kelas melati' lagi di Boyolali. Kali ini, cukup memuaskan karena kamarnya cukup luas dan sarapan paginya enak bangeeet dan sepuasnya!
 
 
Sekian yang dapat gue sampaikan dari liburan gue di Jogjakarta, mohon maaf bila ada tutur kata yang kurang sopan. Terima kasih.
 
 




Friday, May 29, 2015

Vacation: Lembang Trip 2015 (Dusun Bambu)

Hai! Jadinya gue gak jadi share cerpen karena lagi niat nulis (soalnya kalo cerpen gue tinggal copy dari MsWord yang sudah gue bikin beberapa bulan yang lalu). Kali ini gue akan cerita liburan gue di Kota Kembang, Bandung. Hm, sebenarnya bukan Bandung sih ya Dusun Bambu itu? Lembang mungkin? Okay, Lembang. Gue akan cerita tentang Lembang Trip gue!

Jumat, 1 Mei 2015
Gue berangkat ke Bandung (tepatnya Lembang) dengan kendaraan roda empat bersama keluarga gue dan 4 teman nyokap gue. Kita berangkat dari Serpong sekitar pukul 5.00 WIB. Di pagi hari (atau subuh), jalanan toll tidak terlalu padat padat namun lancar (padat karena long weekend). Banyak spanduk KAA di sekitar Tol Padalarang karena belum lama ada acara KAA itu. Sisi menarik dari Tol Padalarang yang gue sukai adalah adanya lintasan kereta sebagai pemandangan, sayangnya gue gak pernah liat kereta yang lagi melintas. Sayang banget huhu.

g
photo taken by me with Canon EOS 600D

Sesampainya di gerbang keluar Tol Pasteur, tidak terlalu padat (normal, seperti weekend biasanya di Bandung). Kami sampai di Bandung sekitar pukul 8 pagi. Tujuan pertama kami adalah Dusun Bambu. Sebelumnya, gue udah pernah ke Dusun Bambu, jadi ini yang kedua. Alamat Dusun Bambu menurut websitenya adalah Jl. Kolonel Masturi Km. 11, Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat 40551, Indonesia. Gue yang sudah 2 kalipun masih kebingungan untuk ke Dusun Bambu karena memang sulit sih menurut gue. Untuk yang pake GPS atau pakai aplikasi Waze atau aplikasi lain bisa pake 'search' "Universitas Advent Indonesia" karena memang lumayan dekat dengan UNAI.

Masuk Dusun Bambu, kita akan dikenakan tiket masuk di gerbang masuk. Harga tiket seharga Rp15.000/orang dan gratis untuk anak di bawah 3 tahun. Harga tiket parkir kendaraan roda 4/mobil adalah Rp10.000 dan motor seharga Rp5.000. Ada 2 tempat parkir di Dusun Bambu, yaitu P1 dan P2. Gue lupa mana yang P1 dan P2, pokoknya ada yang masuk ke dalam banget (melewati kebun selada) dan masuk ke dalam Dusun Bambu yang memang khusus tempat parkir. Waktu pertama kali gue ke Dusun Bambu (2014) gue parkir di Dusun Bambu yang khusus tempat parkir. Tahun ini, gue dapat tempat parkir di tempat yang melewati kebun selada. Cukup jauh dan jalannya menanjak naik turun. Kita akan melewati perkebunan yang bisa dibilang bau pupuk hewan. Untuk masuk ke Dusun Bambu (tempatnya) dari tempat parkir kita harus menggunakan suatu mobil khusus (bisa jalan namun sangat jauh), tenang saja gratis dan mobilnya lucu! Pas kita masuk kita bakalan ketemu tumpukkan bambu yang banyak bangeeeet! Seperti namanya, Dusun Bambu. Semasa masuk, kita juga bisa ketemu persawahan dan kita bisa liat pertunjukkan Mang Sunda ini main alat musik yang gue gak tau namanya haha maafkan.



Masuk ke dalam Dusun Bambu setelah naik tangga kita bakalan langsung disambut sama makanan! Untuk beli makanan di sini kita harus pakai semacam voucher yang gak bisa di refund jadi belinya sesuai kebutuhan ya. Makanan di sini menurut gue harganya standar menengah ke atas. Contohnya, gue beli 4 waffle, 1 scoop ice cream, sirup caramel stroberi, dan topping oreo harganya Rp25.000 dan gak ngeyangin tapi enak kok tenang saja. Di sana juga ada makanan lain seperti pempek, sate padang, gorengan (1 porsi), es krim, martabak mini, dll. Di sana juga disediakan tempat duduk yang pemandangannya bunga-bunga! Di bagian dalam dari tempat makan ada sebuah toko yang menjual oleh-oleh dan makanan juga dan harganya lumayan mahal juga. Di bagian atas tempat makan ada sebuah restoran yang bisa dibilang 'istimewa' karena harganya mahal dan tempatnya bagus. Kalau tidak salah, di tahun 2014 gue nanya-nanya harga untuk makan sepuasnya Rp200.000/orang sebenarnya gak gitu mahal sih ya kalau makan sepuasnya, tapi buat gue yang perutnya isinya sedikit mahal wkwk.










Selain makanan, jika kita ke samping kanan kita akan menemukan ayunan dan tempat makan berbentuk 'sarang burung'. Untuk makan di sana, gue kurang tau harganya berapa tetapi viewnya indah dan tempatnya cukup nyaman. 













Ke bagian bawah, kita bakalan ketemu taman bunga yang bagus bangeeeet! Ada sungai juga gitu keren. Tapi, menurut gue lebih bagus waktu tahun 2014 dibandingkan sekarang hehe. Selain itu, ada juga tempat duduk di tengah-tengah taman bunga yang bisa tiduran pewe sepuasnya! Di deket sungai kecil, ada bebatuan biasanya banyak anak kecil bermain di sana. 










2014



2014


Baca kelanjutannya di post selanjutnya ya teman^^



Thursday, May 28, 2015

MyDay: Sibuk, Sibuk, Sibuk!

Hai! Udah lama (banget) gak ngepost nih hehe. Maklum, sibuknya gak ketolongan ehehehe. Sesibuk apakah gue sampai gak ngepost hampir sebulan? Okay, jadi gini, gue waktu itu sempat pengen share tentang liburan gue dengan judul "Vacation: Bandung Trip 2015 (Dusun Bambu)" tapi itu gak kesampean teman-teman, kenapa? Karena gue sibuk banget waktu itu. Rencananya sih gue pengen share pas libur UN SMP (4-7 Mei 2015), ternyata gue sebagai adek kelas kena imbasnya juga, gue dapet tugas yg super-duper baaaanyaaak. Gak gitu banyak sih cuman ribet banget. Trus gue juga pengen share tentang kuliner dengan judul "Culinary: Henk's Pizza Gading Serpong" sebelum UKK kemarin, tapi ternyata seminggu sebelum UKK gue udah sibuk banget, dari nyelesain tugas, ulangan, dan juga pelajaran tambahan. Jadi gak sempet lagi deh huhu. Nah sekarang gue udah selesai UKK (yay!!) dan sekarang gue bingung harus ngeshare yang mana duluan. Oke gue bakalan kasih cerpen dulu deh hehey next post ya!

Monday, April 20, 2015

MyDay: Widi, Peserta OIC RTV dari SMA Kolese Kanisius

Hai! Sudah lama tidak ngepost nih, kali ini gue bakalan bahas soal sebuah acara di salah satu stasiun tv swasta di Indonesia. Acara ini sangat bermanfaat dan menurut gue menambah wawasan banget.

Yap! Olimpiade Indonesia Cerdas atau yang biasa disebut OIC. Acara ini ditayangkan setiap Senin-Jumat pukul 18.30 di RTV (Rajawali Televisi) dan untuk yang junior pada hari Sabtu dan Minggu. OIC ini sudah memasuki season ke 2. Gue belum lama nonton acara ini, jadi ketagihan nonton semenjak ada cogan (cowok ganteng) yang menjadi salah satu peserta acara ini. Awalnya, gue gak tahu sama sekali ada acara beginian karena jujur RTV ada di channel depan (1-5) sementara gue lebih sering ke channel tengah (15-20) jadi jarang banget nonton RTV, tapi bokap gue suka banget nonton ini akhirnya gue ngikut deh hihi.

Oiya, sistem permainan di RTV ini mempunyai beberapa babak seperti babak cepat tepat, kotak katik, dan praktek sains, dll. OIC yang kali ini gue bahas adalah OIC jenjang SMA/Sederajat. Jadi, bakalan ada 3 SMA yang bakalan adu kecerdasan di sini, entah SMA negri, swasta, atau yang di Jakarta maupun luar Jakarta. Setiap tim ada 3 orang perwakilan biasanya berformasi 2 IPA 1 IPS. Di balik 3 orang tersebut ada suporter dari tim tersebut yang merupakan siswa/i sekolah tersebut. Diakhir acara, suporter yang terbaik akan mendapat hadiah sejumlah Rp1.000.000,00. Ada beberapa bagian dalam OIC seperti bagian di perlombaan lainnya seperti babak semi final, final, grand final, dll. Kebetulan gue baru nonton saat babak sudah Semi Final.

Cowok ganteng yang gue maksud di atas adalah seorang siswa dari sebuah sekolah swasta Katolik homogen (khusu laki-laki). Namanya Gregorius Arthur Widianto Prajasto atau yang akrab disebut Widi. Kedua peserta lainnya adalah Bimo dan Leo. Mereka bertiga berasal dari SMA Kolese Kanisius yang terkenal itu. Berbeda dari formasi sekolah lain, SMA yang biasa disebut 'CC' ini memiliki formasi 2 IPS dan 1 IPA. Bimo dan Leo berasal dari IPS sementara Widi berasal dari IPA. Widi memiliki postur badan yang bisa dibilang pendek, dibandingkan dengan kedua temannya yang juga merupakan peserta OIC. Terlihat dari foto di bawah ini, tinggi Widi hanya sealis Bimo (berpeci) dan sedagu Leo (berkacamata).
Biarpun gaya si Widi ini terkesan 'cool' dan cuek tapi tetep aja bikin meleleh ya gak? Widi punya kumis tipis-tipis gitu, untu sekalikan. Trus alisnya juga tebal abis! Dan yang paling kece itu rambutnya! Tertata rapi tapi tetep kece! Widi diketahui merupakan seorang pemain fustal/bola di sekolahnya. Melalui perkenalan yang biasa diadakan sebelum CC bertanding. Disitu Widi terlihat menggunakan baju bertuliskan 'CANISIUS 1927' 1927 menurut gue merupakan tanggal berdirinya CC.
Buat yang demen ngestalk banget pasti tau dong apa facebook Widi? Ya, buat yang belom tau nama facebook Widi adalah Gregorius Arthur Widianto. Sekarang kita gak bisa Add Friend/Tambahkan teman ke Widi, kita cukup bisa follow Widi aja. Sayang bangetkan. Tapi sepertinya masih bisa message Widi sih wkwk. Mungkin Widi tidak terlalu terbuka dengan publik hehe. Sayang banget nih, Widi gak punya twitter!! Banyak fans-fans Widi yang complain ke OIC nanyain kenapa Widi gak punya twitter hihi. Lucu deh bacanya wkwk.
CC'15 merupakan angkatan Widi
Buat yang suka bingung, apa sih nama instagramnya Widi? Nah, akun resmi Widi berusername @arthurwidi96 instagramnya diprotect teman-teman, tapi jangan khawatir karena pasti bakalan di accept kok sama Widi! Widi emang jarang sih ngeupload foto, tapi ya lumayanlah wkwk. Fyi aja, followers Widi naiknya cepet banget! Terlihat dari gambar di bawah, followers Widi sekitar 300an, dan sekarang sudah 3000 guys. Yaampun, padahal itu hari Senin dan pas gue edit tulisan ini udah 3000 aja. Huft. Bingung.
Hari ini, Senin, 20 April 2015 akan ada babak playoff antara SMA Kolese Kanisius, SMAN 61 Jakarta, dan SMAN 1 Klaten. Menurut gue lawannya gak begitu berat, mungkin sedikit berat di SMAN 61 Jakarta. Meskipun SMAN 1 Klaten ketiganya merupakan anak IPA tapi sepertinya masih bisa dikendalikan oleh macan-macan Kanisius, hehe. Pemenang dari playoff ini akan masuk ke grand final melawan SMAK 7 Penabur dan SMAN 4 Bandung. Menurut gue, yang berat di grand final adalah SMAK 7 Penabur. 2 IPA dan 1 IPS strateginya, SMAK 7 Penabur biasa menjawab dengan cepat dan tepat. Apalagi Agnes yang jago banget soal MIPA yang jawabnya cepat dan tepat. Menurut instagram Leo (@andikaleonardi) dengan caption 'Road to Grand Final #OICseason2RTV' sepertinya SMA Kolese Kanisius lah yang akan menang dibabak playoff sehingga dapat melawan SMAK 7 Penabur dan SMAN 4 Bandung di grandfinal.
Nah, gue akan berbagi cara gue ngestalk Widi!
1.Gue cari di twitter resmi OIC (@oicRTV) dan baca2 tweetsnya tentang SMA CC.
2.Setelah mendapat informasi yg cukup jelas bahwa Widi gak punya twitter, gue cari nama lengkap Widi.
3.Ketemu namanya, gue cari facebooknya dan gue buka foto dan komennya, secara tidak langsung gue bisa tau cara Widi mengobrol dengan teman-temannya.
4.Gue cari instagramnya dengan kunci 'Gregorius Arthur Widianto' kalo gak ada, gue buat uname ngasal seperti @arthurwidi dan keluarlah itu 2 @arthurwidianto dan @arthurwidi96 btw, pake logika aja karna nama Gregorius itu panjang sekali
5.Buka photos of you-nya
6.Stalk dan cari di ig di orang yg ngetag dia
7.Cari yg ada location 'SMA Kolese Kanisius' 
8.Cari dengan hashtag 'Canisian' 'Kanisius' 'CC15'
9.Stalk sampai puas!
10.Jangan lupa check linenya! Cari aja dengan uname ig hehe:p
Nemu di photos of you yg sepertinya user ini merupakan fans Widi juga hehe
Ayo cari linenya hehe! Belum tentu sih ini resmi hehe
Jangan lupa instagram kak Shahnaz!
Nemu di photos of you!
Dengan location 'Jakarta Canisius College'
Dapat diketahui bahwa Widi kelas XIIA-2

Sekian tentang Widi! Dan goodluck untuk SMA Kolese Kanisius, SMAK 7 Penabur, SMAN 4 Bandung, SMAN 1 Klaten, dan SMAN 61 Jakarta. Mohon maaf jika ada salah atas artikel di atas. Terima kasih telah menyempatkan diri untuk membaca!